Fatmi Amro

Aku cemburu pada samudera Yang menampung segala Aku cemburu pada sang ombak Yang selalu bergerak ...........

Selengkapnya
Navigasi Web
Sejuta Cinta  (Bagian 1)
#TANTANGAN GURUSIANA KE 121#

Sejuta Cinta (Bagian 1)

Atas nama cinta, tulisan ini aku dedikasikan untuk Guru-Guruku Tersayang

Aku memulainya pada guruku di Sekolah Dasar…

Masihkah ingat dengan guru-gurumu dulu? Ada yang melewati Taman Kanak-Kanak, lalu Sekolah Dasar, SMP/MTsN, SMA/SMK/MAN, sampai Perguruan Tinggi. Dari sekian tingkat pendidikan yang telah kamu lewati, berapa guru yang masih kamu ingat?

Siswa mestinya ingat dengan gurunya. Kalau guru lupa, wajar karena siswanya banyak dan daya ingatnya semakin berkurang. Paling yang mudah diingat oleh guru adalah siswa yang pintar sekali, nakal sekali, unik dan memiliki ciri khas. Siswa yang tergolong biasa-biasa saja apalagi sering pasif, paling susah diingat.

Saya sebelum menjadi guru, juga sebagai siswa. Terus terang, sebagai siswa, saya masih ingat beberapa guru yang pernah mendidik dan mengajar saya. Tanpa mereka, saya bukan siapa-siapa.

Pertama, saya ingat beberapa orang guru SD saya. Ada Pak Ahmad Husni, Ibu Rosnam, Ibu Ratna, Ibu Zukinah (Kepala Sekolah), Ibu Anibar, Bu Anis, Bu Yus, dan Bu Mur. Semuanya istimewa, tapi yang paling istimewa bagiku adalah Ibu Ratna. Kalau ibu ini marah, langsung nama ayahku yang disebutnya. Aku tahu ibu itu kenal dengan keluargaku, tapi tak ada diperlakukan istimewa. Mungkin suasana sekolah di kampung, guru-guru kenal dengan orang tua siswa. Mereka sudah beradaptasi di kampung berpuluhan tahun, jadi tak heran, rata-rata mereka hafal seluk beluk murid-muridnya.

Kalau tak ada kegiatan, aku dan teman-teman disuruh ke rumah beliau untuk main musik. Di zaman itu, beliaulah yang memiliki peralatan musik yang lengkap. Aku suka memainkan lira.

Ibu ini manis sekali, suaranya lembut. Tapi yaah kalau marah, mak-mak dan bapak-bapak kami turut dipanggil namanya (kayak ngambil absen saja). Kami tidak marah, justru kami semakin takut kalau nanti mak-mak dan bapak-bapak kami tahu. Tapi kami merasakan ibu itu penyabar sekali terutama dalam mengajarkan abjad abcd. I –ni bu-di. I-ni i-bu bu-di. I- ni a-yah Bu-di.

Suatu kali, kami belajar memotong kartu huruf. Media yang digunakan kertas warna –warni tebalnya seperti kertas karton, yang memiliki deretan huruf-hurut abjad yang belum dipotong dibagikan kepada murid. Sebelum tugas memotong dimulai, ibu itu mengambil sesuatu ke ruang majelis guru.

Nah, apa yang aku lakukan? Kertas yang di tanganku, di belakangnya tentu polos. Aku gambar diriku, ayah dan ibuku, aku berdiri di tengah memegang tangan kiri ayah dan tangan kanan ibu.

Padahal perintah menggambar tidak ada. Setelah aku gambar, sang ibu guru datang dengan membawa kertas chart yang ditempelkan di papan tulis. Lalu perintah memotong baru dimulai. Kawan-kawanku sudah memotong huruf-huruf itu. Aku tidak mengerjakannya, karena kalau aku potong tentu terpotong gambarku di belakang kertas itu.

Tibalah saatnya, ibu Ratna memanggil satu persatu murid menempelkan satu kata yang ditemukan di dalam potongan itu. Giliranku pun datang, aku tak mau maju ke depan. Lalu dibilang sama temanku kalau kertasku masih utuh. Bu Ratna mendekatiku, kenapa? Lalu aku perlihatkan gambarku di belakang kertas itu.

Akhirnya, aku diberi yang baru lagi, padahal jumlah kartu itu hanya cukup untuk siswa yang ada. Ibu Ratna menyerahkan kartu di tangannya, sambil geleng-geleng memanggilku dengan nama ayahku….Aahhhh ibu, ayahku lagi ngajar pula, Bu. Takutnya namanya disebut keselek ia…oh….sejuta cinta untukmu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saluuut, ditunggu sambungannya bun

29 May
Balas

Terima kasih ibu atas apresiasinya. Salam

29 May



search

New Post